Serang Google, Microsoft Gelar Kampanye Anti-Gmail - Beragam cara bisa dilakukan untuk menjatuhkan pesaing, termasuk melakukan praktek kampanye untuk menjelekkan nama pesaing.
Softpedia melansir, Microsoft menggelar kampanye bertajuk "Don't Get Scroogled by Gmail", untuk menyerang pesaingnya.
Microsoft menuduh Google tidak menghormati privasi pengguna layanannya. Google dituding mengintip setiap email pengguna untuk menampilkan iklan.
"Google mengintip setiap Gmail yang dikirim atau diterima sehingga mereka dapat membidik pengguna yang sesuai untuk menampilkan iklan berbayar. Outlook.com berbeda, kami tidak pernah mengintip email pengguna untuk menjual iklan," demikian bunyi kampanye yang disuarakan Microsoft.
Seperti diketahui, Gmail adalah saingan terbesar layanan email Outlook.com milik Microsoft. Tak heran jika Microsoft berupaya menunjukkan kepada semua orang bahwa layanan emailnya lebih baik dari Google.
Selain menggelar kampanye, Microsoft juga meluncurkan sebuah petisi online bertajuk "Tell Google to stop going through your email to sell ads". Petisi ini digelar untuk memperingati Google agar berhenti mengintai email pengguna saat menampilkan iklan.
Petisi ini membutuhkan 25.000 signature dari seluruh dunia. Hingga Jumat, (8/2/2013) pukul 17.31 WIB, petisi tersebut baru mendapatkan 2.027 signature.
"Email itu bersifat pribadi, dan orang-orang merasa bahwa dengan membaca email mereka untuk menjual iklan itu sudah di luar batas," kata Stefan Weitz, Senior Director of Online Services Microsoft.
Stefan menambahkan, "Kami menghormati privasi pengguna Outlook.com, kami khawatir kalau Google melanggar privasi setiap kali pengguna bertukar pesan Outlook.com dengan pengguna Gmail. Kampanye ini adalah sebagai langkah untuk melindungi pengguna Outlook.com dari Gmail dan memastikan pengguna Gmail tahu apa yang Google lakukan".
Meski Outlook.com diklaim tidak mengintip setiap email pengguna dalam menampilkan iklan, Microsoft mungkin lupa bahwa subjek email dan log pencarian di web juga dipantau, tujuannya agar iklan yang ditampilkan sesuai kebutuhan pengguna.
Hingga kini Google belum mengeluarkan komentar apapun terkait 'serangan' Microsoft ini. Biasanya Google memilih untuk tidak menanggapi serangan seperti itu.
sumber : liputan6.com