"Kami sudah mengidentifikasi aplikasi mana yang memiliki kriteria berbahaya. Hasilnya, 99 persen aplikasi yang masuk ke kategori berbahaya telah kami hilangkan dari Play Store," kata Andew Ahn, Google Play Product Manager sebagaimana dikutip The Verge, Kamis (1/2/2018). Dikutip dari Liputan6.
Ahn juga mengungkap pihaknya bisa menghapus ratusan ribu aplikasi abal-abal tersebut karena atas atribusi perusahaan dengan model machine learning terbaru yang bisa mengidentifikasi aplikasi mana yang asli dan palsu.