Unggahan di Facebook yang cenderung memaksa pengguna untuk melakukan tindakan-tindakan seperti like (menyukai), share (membagikan), tag (menyebut teman), atau comment (mengomentari), bisa disebut sebagai spam.
Salah satu contohnya adalah kuis atau foto yang diberi embel-embel “tag a friend who likes to nap!” (sebut teman yang suka tidur). Unggahan semacam itu kerap muncul di linimasa teratas alias Top Post, mengalahkan unggahan orang-orang yang melakukan penggalangan dana, meminta rekomendasi perjalanan, atau sesimpel meminta bantuan.
Facebook akhirnya berinisiasi mereduksi unggahan-unggahan bersifat engagement bait dari jejaring sosialnya mulai pekan ini. Layanan yang dirancang Mark Zuckerberg itu memanfaatkan Machine Learning (ML) untuk mendeteksi unggahan-unggahan tersebut.
Secara bertahap, Facebook berjanji akun-akun yang menyebarkan konten engagement bait pelan-pelan akan hilang dari peredaran, terlebih dari jejeran Top Post. Facebook juga secara berkala mengkaji algoritmanya agar tak bersahabat dengan konten yang click bait, video spam, atau unggahan-unggahan sampah lainnya.